Tugas Pendahuluan 2 Modul 2




1. Kondisi
[Kembali]
Percobaan 3 Kondisi 3
Buatlah rangkaian multivibrator monostabil sesuai dengan gambar pada percobaan dengan kapasitor sebesar 50,5 uF dan resistor sebesar 10 kΩ

2. Gambar Rangkaian Simulasi [Kembali]


3. Video Simulasi [Kembali]


4. Prinsip Kerja [Kembali]
Pada rangkaian ini kita terlebih dahulu dapat meninjau kearah IC yang merupakan tipe Monostable, yang mana terdapat input A, B, dan MR. A dan MR merupakan Active Low yang mana akan aktif disaat terhubung ke ground. Sedangkan B merupakan Active High yang mana akan aktif pada saat terhubung ke power. 

Pertama kita akan melakukan yang mana semua SW-SPDT dalam keadaan terhubung ke power. Lalu, pada SW1 yang terhubung ke A kita switch ke ground yang mana akan membuat D3 hidup dan D2 mati. Akan tetapi hal ini bersifat sementara.

Kedua kita akan melakukan yang mana SW3 yang terhubung ke MR dalam keadaan terhubung ke ground. Saat kita switch SW1 ke gorund, maka D2 akan tetap nyala atau tidak berganti ke D3. Hal ini dikarenakan MR (Master Reset) aktif. Jika MR aktif, maka keadaan output akan seperti keadaan normal/stabil. Maka dari itu D2 tetap menyala meskipun A dalam keadaan aktif.

Lalu pada bagian power 5 volt mengaliri arus ke arah potensio lalu bercabang ke Dioda dan Capasitor, lalu terhubung ke CX dan RX/CX. Pada bagian ini merupakan bagian yang mengatur lamanya D3 hidup saat A aktif. Waktu perubahannya bergantung pada resistor dan kapasitor.

5. Link Download [Kembali]

Download video percobaan klik
Download rangkaian percobaan 3 kondisi 3 klik
Download datasheet IC 74HC123 klik
Download HTML klik

Tugas Pendahuluan 1 Modul 1




1. Kondisi
[Kembali]
1.1. Percobaan 1 Kondisi 4  
Buatlah sebuah rangkaian lengkap yang memuat 3 gerbang AND dengan 3 input dan 4 input, kemudian gerbang NOR dengan 3 dan 4 input,kemudian 2 gerbang XOR dan 1 gerbang XNOR. Dan output akhir rangkaian keseluruhannya ditunjukkan dengan LED atau LOGIC PROBE. Dimana input awal berupa 3 saklar SPDT.

 

2. Gambar Rangkaian Simulasi [Kembali]



3. Video Simulasi [Kembali]

4. Prinsip Kerja [Kembali]

Pada percobaan 1 kondisi 4, digunakan 4 jenis gerbang logika yaitu : AND, NOR, X-OR, X-NOR, dengan input awal berupa saklar SW-SPDT 

Saklar SW-SPDT sebagai input awal pada rangkaian, akan memiliki output berlogika 1 ketika si swith ON, atau terhubung dengan sumber tegangan, dan akan memilik output berlogika 0 ketika di switvh OFF, atau terhubung dengan Ground.

Selanjutnya rangkaian ini menggunkan 3 bah gerbang AND, dengan 2 buah gerbang AND dengan 3 input dan 1 gerbang AND dengan 4 input. Gerbang AND meupakan gerbang lgika yang menggunkan operasi matematis perkalian. sehingga output hanya akan berlogika 1 jika semua input bernilai 1 dan akan berlogika 0 jika satu atau lebih input bernilai 0. Pada percobaan ini, gerbang AND 1 dan 2 mendapat 3 input berlogika 1 dari saklar sehingga outputnya berlogika 1, sedangkan  gerbang AND 3 mendapat 3 input berlogika 1 dari saklar dan sebuah input berlogika 0 dari ground, sehingga sesuai prinsip perkalian 1x1x1x0 = 0, outputnya berlogika 0.

Selanjutnya pada rangkaian ini menggunkan 2 buah gerbang NOR dengan 3 dan 4 input. Prinsip kerja dari gerbang NOR adalah gerbang OR yang disambung ke inverter. Jadi nilai keluaranya merupakan kebalikan dari gerbang OR. Pada gerbang NOR 1 mendapat 2 input logika 1 dan 1 input logika nol yang menyebabkan outputnya berlogika 0 (1+1+0 = 1 di not kan = 0). Dan pada gerbang NOR 2 terdapat 2 input logika 1 dan 2 input logika 0 sehingga output nya berlogika 0 (diperoleh dari 1+1+0+0 = 1 di not kan = 0).

Selanjutnya disini digunakan 2 gerbang X-OR 2 input. Gerbang X-OR merupakan gerbang OR  yang bersfat exlusif, di mana outputnya akan berlogika 0 dan outputnya akan  berlogika 1 jika input bernilai ganjil (0+1 = 1 = ganjil => logika 1). Pada rangkaian, gerbang X-OR mendapat 2 input logika 0 sehingga outputnya berlogika 0 (0+0 => dihitung genap). 

Dan yang terakhir digunkan gerbang logika X-NOR. Prinsip kerja gerbangX-NOR adalah kebalikan dari gerbang X-OR, dimana output akan berlogika 1 jika inputnya genap (1+1 = 2 =>genap => logika 1) dan output berlogika 0 jika input ganjil (0+1 = 1=>ganjil). Pada rangkaian terdapat input 2 buah logika 0 sehingga sesuai dengan prinsip X-NOR, outputnya akan berlogika 1. Dan logic probe disini digunakan sebagai indicator output keseluuhan dari rangkaian.




5. Link Download [Kembali]

Download video percobaan klik
Download rangkaian percobaan 1 kondisi 4 klik
Download datasheet Gerbang AND 3 input klik
Download datasheet Gerbang AND 4 input klik
Download datasheet Gerbang NOR 3 input klik
Download datasheet Gerbang NOR 4 input klik
Download datasheet Gerbang X-OR klik
Download datasheet Gerbang X-NOR klik
Download HTML klik

MODUL 1 GERBANG LOGIKA DAN MONOSTABLE MULTIVIBRATOR







1. Tujuan
[Kembali]
  1. Merangkai dan menguji operasi dari gerbang logika dasar
  2. Merangkai dan menguji gerbang logika dasar, Aljabar Boelean, dan PetaKarnaugh
  3. Merangkai dan menguji Multivibrator

2. Alat dan Bahan [Kembali]
  1. Panel DL 2203C 
  2.  Panel DL 2203D 
  3.  Panel DL 2203S
4. Jumper



3. Dasar Teori [Kembali]

                                                        Gerbang Logika Dasar 
1. Gerbang AND


Gambar 1.1 (a) Rangkaian dasar gerbang AND (b) Simbol gerbang AND 

Tabel 1.1 Tabel Kebenaran Logika AND


Bisa dilihat diatas bahwa keluaran akan bernilai 1 jika semua nilai input adalah 1, dan jika salah satu atau lebih input ada yang bernilai nol maka output akan bernilai nol.

2. Gerbang OR




Gambar 1.2 (a) Rangkaian dasar gerbang OR (b) Simbol gerbang OR 
'

Tabel 1.2 Tabel Kebenaran Logika OR

Bila dilihat dari rangkaian dasarnya maka didapat tabel kebenaran seperti di atas. Pada gerbang logika OR ini bisa dikatakan bahwa jika salah satu atau lebih input bernilai 1 maka output akan bernilai 1 . Nilai output bernilai 0 hanya pada jika nilai semua input bernilai 0. 

3. Inverter ( Gerbang NOT )




Gambar 1.3 (a) Rangkaian dasar gerbang NOT (b) Simbol gerbang NOT Tabel 

1.3 Tabel Kebenaran Logika NOT


Gerbang NOT merupakan gerbang di mana keluarannya akan selalu berlawanan dengan masukannya. Bila pada masukan diberikan tegangan ,maka transistor akan jenuh dan keluaran akan bertegangan nol. Sedangkan bila pada masukannya diberi tegangan tertentu, maka transistor akan cut off, sehingga keluaran akan bertegangan tidak nol. 

 4. Gerbang NOR

(a)

(b)

Gambar 1.4 (a) Rangkaian dasar gerbang NOR (b) Simbol gerbang NOR 
Tabel 1.4 Tabel Kebenaran Logika NOR

Gerbang NOR adalah gerbang OR yang disambung ke inverter. Jadi nilai keluarannya merupakan kebalikan dari gerbang OR. 



5. Gerbang NAND





Gambar 1.5 (a) Rangkaian dasar gerbang NAND (b) Simbol gerbang NAND 
Tabel 1.5 Tabel Kebenaran Logika NAND


Gerbang NAND adalah gerbang AND yang keluarannya disambungkan ke inverter. Dan nilai dari tabel kebenarannya merupakan kebalikan dari tabel kebenaran dari gerbang AND. 

6. Gerbang Exlusive OR (X-OR)



Gambar 1.6 (a) Rangkaian dasar gerbang X-OR (b) Simbol gerbang X-OR
Tabel 1.6 Tabel Kebenaran Logika X-OR
X-OR merupakan gerbang OR yang bersifat exlusif, di mana keluarannya akan nol jika masukannya bernilai sama, dan jika salah satu masukannya berbeda maka keluarannya akan bernilai 1.
Multivibrator
Multivibrator termasuk kedalam rangkaian generatif, artinya suatu rangkaian yang satu atau lebih titik keluarannya dengan sengaja dihubungkan kembali kemasukan untuk memberikan umpan balik.

Multivibrator adalah rangkaian sekuensial atau rangkaian aktif. Rangkaian ini dirancang untuk mempunyai karakteristik jika salah satu rangkaian aktif bersifat menghantar, maka rangkaian aktif yang lain bersifat cut-off atau terpancung. Multivibrator berfungsi untuk menyimpan bilangan biner, mencacah pulsa, menahan atau mengingat pulsa trigger, menyerempakkan operasi aritmatika, dan fungsi lain yang ada dalam sistem digital. Keluarga multivibrator yang akan dibahas adalah rangkaian astabil, rangkaian bistabil dan rangkaian monostabil.

1. Multivibrator Astabil
Multivibrator astabil adalah multivibrator yang tidak mempunyai keadaan stabil. Multivibrator akan berada pada salah satu keadaan selama sesaat dan kemudian berpindah ke keadaan lain selama sesaat pula. Keluaran berosilasi di antara dua keadaan tinggi dan rendah ditentukan oleh parameter rangkaian dan tidak memerlukan pulsa masukan.Oleh karena itulah multivibrator astabil disebut juga multivibator bebas bergerak atau free running multivbrator.Multivibrator ini biasa digunakan sebagai pembangkit pula(clock). Multivibrator astabil juga dapat dibangun menggunakan transistor IC pewaktuan dan resistor.




2. Multivibrator Monostabil

Multivibrator ini hanya mempunyai satu keadaan stabil. Kuasi stabil terjadi bila keadaan stabil dipicu ke keadaan lain. Waktu perubahan dari keadaan stabil dipicu ke keadaan lain. Waktu perubahan dari keadaan tidak stabil ke keadaan stabil (kuasi stabil) ditentukan oleh rangkaian RC.Monostabil juga disebut  ultivibrator satu bidikan (one shot multivibrator).


3.Multivibrator Bistabil
Rangkaian mulvibrator bistabil adalah rangkaian multivibrator yang mempunyai dua keadaan stabil yaitu stabil tinggi atau keadaan logika tinggi dan stabil rendah atau stabil rendah atau keadaan logika rendah. Keluaran bistabil akan berubah dari keadaan tinggi ke keadaan rendah atau sebaliknya jika rangkaian tersebut diberi suatu masukan atau di-triger. Rangkaian bistabil disebut juga flipflop.Ada beberapa macam flip-flop yaitu  S, D, Togle, JK, dan JK master save flipflop.


 


MODUL 2

[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Pendahuluan 2. Tujuan 3. Alat dan Bahan 4. Dasar Teori 5. Percobaan Percobaan ...